IQNA

Apa Kata Alquran/ 38

Apa yang Membuat Amal Tidak Sah dan Tidak Efektif

17:27 - November 28, 2022
Berita ID: 3477662
TEHERAN (IQNA) - Orang beriman tidak semestinya membatalkan infak-infak mereka karena menyebut-nyebutnya dan membuat sakit hati bagi orang yang menerimanya. Alquran menunjukkan keburukan dan kesia-siaan perilaku tersebut dengan dua perumpamaan dan contoh tentang motif yang salah dalam beramal.

Salah satu perilaku etis utama yang dibahas di antara pemilik pikiran sehat adalah membantu yang membutuhkan, yang kita lihat contohnya di masyarakat dan berbagai kelompok. Namun, jika bantuan ini tidak memenuhi syarat yang diperlukan, tidak hanya tidak akan memiliki efek sosial yang positif, tetapi bahkan pahala tindakan dan pahala di akhirat akan sangat dirugikan. Alquran memiliki beberapa rekomendasi dalam hal ini, contohnya disebutkan dalam surah Al-Baqarah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 164)

Dalam Tafsir Nemuneh, ditekankan bahwa orang beriman tidak semestinya membatalkan infak-infak mereka karena menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima. Alquran menunjukkan keburukan dan kesia-siaan perilaku tersebut dengan dua perumpamaan dan contoh tentang motif yang salah dalam beramal.

“Seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian”.

Perumpamaan berikutnya yang disebutkan oleh Alquran adalah sebagai berikut: “Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan.”

Beginilah perbuatan-perbuatan riya dan infak-infak yang bercampur dengan pengungkitan dan menyakiti, berasal dari hati yang keras dan pemiliknya tidak mendapat manfaat darinya dan semua upaya mereka sia-sia. (HRY)

berita-berita terkait
captcha