Menurut laporan IQNA dilansir dari Reuters, Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi tiba di Belanda untuk menghadiri sidang di Den Haag, Ahad (8/12).
Pengadilan dibentuk setelah pengaduan pada bulan November oleh Gambia terhadap Myanmar.
Negara Islam Gambia yang terletak di Afrika Barat menuduh pemerintah Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya.
Dalam sebuah pernyataan, Koalisi Rohingya Merdeka (FRC) mengumumkan akan meluncurkan kampanye "Sanksi untuk Myanmar" bekerja sama dengan 30 organisasi di sepuluh negara dunia. Koalisi ini telah meminta perusahaan, investor asing, organisasi profesional dan budaya untuk memutuskan hubungan dengan Myanmar. Koalisi itu menyatakan tujuan boikot Myanmar sebagai peningkatan tekanan ekonomi, budaya, diplomatik dan politik terhadap pemerintah dan tentara.
Sementara itu, para pendukung pemerintah Myanmar dan beberapa kelompok Rohingya berencana untuk berdemonstrasi dalam beberapa hari mendatang di Den Haag untuk mendukung dan mengutuk pemerintah Myanmar.