IQNA

Penanggung Jawab Komite Tinggi Islam di Quds:

Negara-Negara Islam Harus Mengambil Tindakan untuk Pertahanan Lapangan Masjid Al-Aqsa

10:15 - December 10, 2022
Berita ID: 3477719
TEHERAN (IQNA) - Sambil mengajak warga Palestina aksi duduk di Masjid Al-Aqsa untuk mempertahankannya dari konspirasi rezim Zionis, ketua Komite Tertinggi Islam di Yerusalem mengatakan, negara-negara Islam harus mengambil tindakan untuk pertahanan lapangan Masjid Al-Aqsa.

Menurut Iqna, Sheikh Ikrama Sabri, khatib Masjid Al-Aqsa dan ketua Komite Islam Tertinggi di Yerusalem, memperingatkan tentang eskalasi ancaman Zionis terhadap Quds yang diduduki dan menekankan kesiapan bangsa Palestina untuk menghadapi serangan apapun di Masjid Al-Aqsa.

Para pemimpin sayap kanan dan ekstrim kabinet masa depan rezim Zionis akhir-akhir ini berbicara tentang perluasan permukiman di tanah Palestina yang diduduki dan upaya untuk mendominasi Masjid Al-Aqsa dan membaginya; selain fakta bahwa mereka berencana untuk menggusur lebih banyak warga Palestina di wilayah pendudukan tahun 1948 dan menghancurkan rumah dan kota mereka.

Dalam sebuah wawancara dengan Arabi21, Sheikh Sabri mengatakan tentang bahaya kabinet mendatang yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu untuk Yerusalem dan situasi Masjid Al-Aqsa. “Kami tidak peduli kabinet seperti apa yang akan dipasang di Israel. Semuanya mengikuti garis yang sama dan strategi permusuhan rasis yang jelas,” ucapnya.

Dengan menyatakan bahwa Zionis berusaha mencapai Masjid Al-Aqsa dengan cara apa pun, pejabat Palestina ini mengatakan cara yang ditempuh rezim pendudukan untuk mencapai tujuan ini mungkin berbeda dari satu kabinet ke kabinet lainnya. Tapi tujuan bermusuhan mereka adalah sama. Kami menyadari cara bermusuhan mereka.

Dia menekankan pentingnya dan perlunya warga Palestina pergi ke Masjid Al-Aqsa dan duduk di sana. “Kami tidak akan pernah membiarkan situasi saat ini di Masjid Al-Aqsa berubah. Kami siap menggagalkan upaya mereka yang berusaha menyerang Masjid Al-Aqsa, dan pemimpinnya adalah Itamar Ben-Gvir, anggota ekstremis Knesset,” katanya.

Sheikh Sabri menyebut rencana paling berbahaya otoritas rezim pendudukan terhadap Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa sebagai rencana Yahudisasi dan penerapan ekses mereka di sana dan mengatakan bahwa rezim ini ingin memajukan konspirasi melawan Al-Quds lebih cepat dengan menggunakan kelompok yang lebih ekstrim dalam pemilihan Knesset baru-baru ini.

Dia menyatakan bahwa masyarakat Zionis saat ini cenderung ke arah ekstremisme, kekerasan dan terorisme, dan berkata, i5tulah mengapa kabinet terorisme ekstremis sedang dibentuk. Tapi kita bisa melawan semua rencana permusuhan mereka ini.

Penanggung jawab Palestina ini menganggap jelas cara untuk menghilangkan ancaman terhadap Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa dan berkata: “Ini adalah tugas kami dan siapa pun dari negara-negara Arab dan Islam yang dapat membantu harus maju dan siapa pun yang tidak bisa, kami tidak mengandalkannya”.

Ben-Gvir baru-baru ini mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Zionis 13: “Orang Yahudi harus berbagi Masjid Al-Aqsa dengan Muslim.” Dia mengatakan bahwa dia menentang fakta bahwa orang Yahudi hanya dapat memasuki Masjid Al-Aqsa selama beberapa jam dan sebagian besar hari disediakan untuk umat Islam.

Dia, yang diperkirakan akan menduduki kursi Kementerian Keamanan Dalam Negeri rezim Zionis di kabinet Netanyahu yang akan datang, mengatakan bahwa dia akan membubarkan otoritas pemerintahan dan mennggabungkan pemukiman Zionis ke Israel, dan akan meninggalkan Palestina untuk mengurus urusan mereka sendiri tanpa hak istimewa atau kekuasaan. (HRY)

 

4105621

captcha